Jumat, 21 Desember 2012

siki dinane ibu

By Unknown | At 20.00 | Label : | 0 Comments

22 Desember?
kenapa harus 22 desember jadi harinya ibu-ibu kita?
menurut sumber yang ada, hari itu berawal dari berkumpulnya para wanita-wanita super hebat pada Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-23 Desember 1928 di Yogyakarta, digedung Dalem Jayadipuran yang sekarang berfungsi sebagai kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional, alamatnya di Jl Brigjend Katamso. Kongres ini dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Kemudian Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional sampai saat ini. 
Bicara mengenai ibu benar-benar tidak ada habisnya, sesosok manusia dasyat yang ternyata memiliki sejuta kelebihan dari seorang laki-laki, walaupun laki-laki juga punya banyak kelebhan dari seorang wanita. tetapi ini sesautu yang tidak perlu dipermasalahkan karena keduanya diciptakan untuk saling melengkapi.
Bicara mengenai ibu, saya mempunyai seorang sahabat yang sudah saya anggap sebagai kakak dan sekaligus sebagai ustadz saya dia adalah rahmat hidayat alias mas memet. mas memet ternyata mempunyai seorang ibu yang luar biasa. sejak ditinggal suaminya kini ibunya harus menanggung beban keempat anaknya. hanya sebagai pensiunan karyawan di Universitas Islam Indonesia tepatnya di Fakultas hukum, beliau sanggup menghidupi keenpat anaknya. Bahkan ketiga anaknya sudah sampai pada jenjang perguruan tinggi. sesorang pernah berkata seorang laki-laki tidak akan sanggup merawat anaknya hingga sukses  tanpa bantuan seorang wanita. tetapi wanita sanggup merawat dan membimbing anaknya hingga dia dewasa dan sukses tanpa bantuan suaminya. apakah ini benar? tapi seperti ini kenyataanya, banyak laki-laki yang ditinggal istrinya entah itu meninggal ataupun hal lainnya, kemudian dia menikah lagi untuk merawat dan membimbing anak-anaknya.

ibu yang kedua adalah ibu sugi. ibu ini sudah saya anggap sebagai ibu saya sendiri. hanya bersuaminkan buruh bangunan dan dibantu dengan berjualan nasi untuk sarapan. beliau mampu mengantarkan putrinya menjadi sarjana dengan predik kumloud. 


disetiap paginya bu sugi
dan satu lagi ibu yang sangat spesial. seorang wanita yang tak pernah saya akan sanggup untuk membalas budinya, seorang wanita yang tiada tandingannya untuk saya. seorang wanita yang sangat berarti untuk saya. seorang wanita yang selalu saya doakan semoga kebaikan dunia akhirat senantiasa terlimpah ruahkan kepadanya. yahhh..ini ibu saya..



iki lho ibuku.
ini adalah sebagian wanita-wanita dasyat yang ada dilingkungan sekitar saya dan masih banyak wanita super dasyat lainya..salah satunya adalah wanita pendamping saya nantinya..amin..
dan terakhir saya ucapkan selamat hari ibu, semoga keberkahan senantiasa terlimpah kepada ibu-ibu yang dengan tulus cinta dan penuh keikhalasan merawat dan membimbing anak-anak hingga akhir hayatnya..amin..




Jumat, 14 Desember 2012

Aku Ingin pulang

By Unknown | At 16.27 | Label : | 0 Comments

???
Ruh apakabarmu hari ini, sehat?.sakitkah? atau bahkan kamu sudah mati?
Sahabat pernahkan pertanyaan ini muncul pada diri kita?
Pernahkah diri ini melihat kondisi ruh kita yang senantiasa menanggung beban yang sesungguhnya   teramat berat ketika dia harus jauh dari asalnya..
Ketika ruh terpaksa mengemban amanah untuk menemani jasad menjalani kehidupannya didunia..ini adalah sebuah penderitaan untuknya..
Sahabat kehidupan ini sesungguhnya dipenuhi dengan  tantangan dan gangguan
Yah…tantangan  untuk ruh dan jasat kita
Yah….gangguan untuk ruh ini
Maka hanya satu  yang diinginkan ruh…apa itu?  ”PULANG”

Allah SWT menciptan manusia terdiri dari dua unsur, jasmani dan rohani
Jasamani berupa jasad dan rohani berupa ruh..
Ruh ini diciptakan lebih awal dari jasad. Setelah  penciptaannya diaditempatkan dialam ruh. Sebuah tempat yang teramat damai, tidak ada permusuhan, cercaan, dan bahkan dia bisa berkomunikasi dengan sang penciptanya, Allah SWT
Setelah penciptaanya suatu ketika dia mendapat tugas untuk menemani jasad mengarungi kehidupan didunia. dan yang dia tahu dunia begitu berbeda dengan dengan alamnya sekaang bahkan berkebalikan  dengan alam asalnya..
Kita ibaratkan..selama ini kita tinggal disebuah vila besar didataran tinggi yang sejuk, diddepannya ada sebuah danau yang jernih..disamping kanannya mengalir sungai yang gemercik. Di sampng kirinya menjulang tinggi air terjun dari pegunungan. dan belakangnya ada taman yang dihiasi berbagai warna bunga dan setiap saat nyanyaian burung bersautan. Kemudian kita suatu ketika diminta menemani saudara kita ke suatu tempat yang jauh berbeda dengan tempat yang ditempati sebelumnya.
Sekarang kita tinggal di rumah kecil di tengah kota yang teramat panas. Di depan rumah  hilir mudik kendaraan berpolusi. Dibelakang hilir mudik kereta api yang terapat bising. Di samping kanannya mengalir air limbah yang teramat busuk baunya. Dan disamping kirinya menjadi tempat perkumpulan preman-preman yang setiap saat membuat kekacauan.
Maka apa yang kita rasakan sekarang?? Tentu kita rindu dengan tempat asal kita dan secepatnya ingin pulang..
Sahabat ini adalah gambaran perasaan ruh kita..dia rindu dan ingin pulang…
Ketika didunia ruh dan  jasad mendapat tantangan berupa masalah-masalah yang harus dihadapi..masalah yang senantiasa silih berganti berdatangan.
Ketika didunia ruh mendapat gangguan yang selama ini belum dia jumpai ditempat asalnya..dunia penuh dengan permusuhan, cercaan, penghinaan, kata-kata kasar yang senantiasa dilontarkan, makanan dan minuman yang haram. Dan kemaksiatan yang tidak pernah dia temukan di alam asalnya.
Tantangan dan gangguan ini senantiasa ada dan terus menerus menerpa ruh kita. Apa yang terjadi ketika ruh ini tidak bisa bertahan dan menjaga dinya dari gangguan yang ada. Ruh ini akan sakit dan bahkan akan mati.
Ketika ruh ini telah mati maka masih adakah keinginan untuk pulang?  Ya..keinginan itu telah hilang bahkan dia sudah lupa dengan tempat asalnya. Sekarang tinggal jasad yang masih hidup dan dia menikmatik kehidupan didunia, karena memang jasad berasal dari duniasehingga dia tidak merasakan apa yang dirasakan ruh.
Sahabat untuk tau bagaimana kondisi ruh ini.apakah dia masih sehat, sakit atau bahkan sudah mati sehingga sudah tidak ada lagi keinginan untuk pulang. Apa tanda-tanda ruh yang sudah hilang keinginan untuk pulang ketempat asalnya ?

1.     Hilangnya kelezatan dalam  ibadah
2.      Hadirnya kelezatan dalam perbuatan kesiasiaan
3.      Susahnya ridhadengan semua kepahitan hidup yang ada

Sahabat sekarang coba kita tanyakan kepada diri kita pribadi masihkah kita rasakan kelezatam dalam  ibadah-ibadah yang kita lakukan.  Apakah kita lebih menikmati mendirikan  shalat tahajud atau lebih menikmati tidur dimalam hari? Kita lebih menikmati mendengarkan lantunan ayat-ayat Al qur’an ataukah mendengarkan musk ? kita lebih menikmati membaca Al qu’an ataukah membaca komik?
Ketika kelezatan ibadah sudah hilang dan kini hadir kelezatan dalam perbuatan yang sia-sia kemudian mulai susah ridha dengan semua kepahitan hidup yang ada, maka mari kita hilat diri kita apa yang telah kita lakukan, apa yang kita makan, apa yang telah kita ucapkan, apa yang telah  kita dengarkan, apa yang telah kita lihat, apakah sudah sesuai denga kebutuhan ruh kita. Kita tau bahwa ruh tidak mengenal perbuatan-perbuatan keji, ruh tidak mengenal makanan dan minuman haram, ruh tidak mengenal mencaci, memaki, mengumpat menggunjing, ruh tidak melihat sesuatu yang bukan haknya untuk dilihat. Untuk  itu maka mari kita jaga ruh ini dengan menjaga dan memnuhi segala kebutuhan yang seharusnya dia dapatkan agar dia tetap hidup dan senantiasa ingat tempat asalnya dan senatiasa rindu ingin pulang.
Sahabat pertanyaan terakhir sebenarnya siapakah diri ini? Ini adalah pertanyaan orang yang belum tahu siapa dirinya. Sahabat pada hakekatnya kita adalah ruh itu. Kita hanya singgah disebuah jasad  yang hidup didunia dan suatu  saat kita akan kembali ketempat asal kita yaitu akhirat. Maka jangan pernah terlena dengan kenikmatan dunia ini karena kita berasal dari akhirat dan setiap saat kita bisa dijemput untuk pulang ke tempat asal kita. 



◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Al Mulk - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz