Rabu, 29 Mei 2013

Ar-Rahman

By Unknown | At 03.21 | Label : | 0 Comments


Rahman, ya Rahman
Bantulah aku..Yang Maha Penyayang
Penuhi hati ini dari Al-Qur’an
Lapangkan dadaku hanya untuk Al-Qur’an
Sirami hidupku dengan Al-Qur’an .
Hanya untuk Allah, begitu mendalam keinginanku karena Allah…
Bisakah aku mempelajari Al-Qur’an
Dimulai dengan “Bismillah…”
Hingga penutupan dan berhasil….

Cahaya…wahai cahaya..
Al-Qur’an diturunkan kepada yang “terpilih”
Untuk Muhammad, melalui Jibril
Dalam lindungan dan bimbingan Allah Ta’ala
Bagi semesta alam dan manusia

Bertakbirlah…..bertakbirlah
Untuk itu, siapakah yang telah belajar Al-Quran….sedari kecil…
Mata menerangi dengan ketenangan dan kedamaian…
Bersinar…laksana cahaya subuh…
Dan alam semesta yang diperkaya dengan ayat2NYA….
Wahai Allah, kumpulkanlah kami bersama
Satu Panduan, dan membuatnya menjadi manfaat bagi sesama
Menjadi benteng kita
Penenang dan pembimbing kita yang kekal abadi…

_Musyari Rosyid Al Afasy_


Senin, 27 Mei 2013

Pohon Iman dan Semak Belukar Nifak

By Unknown | At 23.10 | Label : | 0 Comments
sejenak mari kita sedikit memperhatikan pohon

ada apa dengan pohon?

Ketika sebuah pohon tumbuh, semakin lama pohon itu akan menjadi tinggi dan besar. Tetapi apakah pohon itu akan tumbuh dan hidup sendiri. Kita melihat fenonmena yang ada ketika kita menanam sebuah pohon maka tentu disekitar pohon itu juga akan tumbuh rerumputan dan semak belukar. Apa yang akan terjadi bila semak belukar ini dibiarkan hidup? Tentu semak belukar ini akan menggangu pertumbuhan pohon yang kita tanam. Apabila hal ini terus perkelanjutan bisa-bisa pohon yang kita tanam akan mati. Maka satu-satunya jalan agar pohon yang ditanam tidak terganggu pertumbuhannya adalah dengan membabat habis semak belukar yang tumbuh.



Perumpamaan ini juga terjadi pada seorang muslim, tepatnya pada  iman seorang muslim. Kita ibaratkan iman adalah sebuah pohon. Pohon  Iman ini bisa tumbuh menjadi tinggi dan menghasilkan banyak cabang-cabang kebaikan.  Bersamaan dengan tumbuhnya pohon iman, seperti halnya dengan pohon yang kita liat didunia, pohion tersebut akan tumbuh dibersamaan dengan tumbuhnya semak belukar. Dalam hal ini tumbuhnya pohon iman akan dibersamai dengan tumbuhnya semak belukar berupa nifak.

Nifak inilah yang akan menggangu pertumbuhsn pohon iman. Apabila semak belukar nifak tidak segera dibabat maka semak belukar ini akan menutupi pohon iman dan kemungkinan besar pohon iman ini bisa mati. Pada kesimpulannya agar iman ini tumbuh tinggi dan menghasilkan banyak buah-buah kebaikan pada  setiap cabangnya, maka yang harus dilakukan adalah mencegah dan membabat habis tumbuhnya semak belukar nifak.

Sebelum kita membahas bagaimana cara mencegah dan membabat tumbuhnya semak belukar nifak, mari kita sedikit membahas apa itu semak belukar nifak. Sederhananya ada dua pengertia berkenaan dengan semak belukar nifak.

Nifak adalah melakukan yang baik dan yang buruk untuk Allah

Seseorang yang tumbuh dalam hatinya semak belukar nifak maka dalam kesehariaannya selain dia berbuat kebaikan dia juga berbuat keburukan.  Orang seperti ini kita kenal dengan istilah munafik. Seseorang yang memilki dua wajah, yang satu wajah iman dan yang satunya lagi wajah nifak. Tidak jarang kita melihat fenomena yang terjadi dilingkungan kita sekarang, seorang muslim melakukan shalat, puasa, zakat, membaca Al Qur’an tetapi dia juga mencuri, korupsi, menyuap, berdusta, memfitnah, berzina, pacaran, menghina, mencaci, membicarakan kejelekan orag lain, memfitnah dan perbuatan maksiat yang lain. Fenomena ini sungguh mengherankan dan inilah yang banyak terjadi pada kenyataannya sekarang. Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang  dalam hatinya ada pohon iman tetapi juga tumbuh pohon nifak

Nifak adalah melakukan yang baik untuk Allah dan untuk selain Allah

Fenomena ini juga sering terjadi, Cuma bedanya susah untuk diliat atau bisa dikatakan hanya diri pribadi yang mengetahuinya.  Seseorang berbuat kebaikan, tetapi ada modus lain dibalik kebaikannya. Misalnya orang bersedekah agar  dianggap orang sebagai orang yang dermawan, seseorang membaguskan bacaan Al Qur’annya agar bisa disebut seorang Qori’,  Seseorang berbuat yang baik agar memikat lawan jenisnya dan masih banyak contohnya. Pada intinya perbuatan baiknya diiringi dengan sifat riya. Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang  dalam hatinya ada pohon iman tetapi juga tumbuh pohon nifak. Betapa dia melakukan perbuatan baik sesuai dengan petunjuk Allah tetapi perbuatan itu tidak sepenuhnya dipersembahkan untuk Allah.

Sahabat setidaknya kita sudah sedikit tahu apa itu semak belukar nifak dan semoga itu semua tidak ada pada diri kita.  Selanjut apa yang harus kita lakuka apabila ternyata semak belukar ini tumbuh dihati kita? Yang jelas kita harus segara mencegah proses tumbuhnya semak belukar nifak. Untuk mencegahnya setidak kita harus tahu bagaimana semak belukar nifak ini tumbuh didalam hati kita. Setidaknya ada lima penyebab yaitu

Berawal dari melihat yang buruk, berikir untuk meniru yang buruk, mencoba yang buruk, melakukan yang buruk dan kemudian mengulanigiya.

Maka cara untuk mencegah proses tumbuhnya semak belukar nifak adalah dengan cara melakukan kebalikannya

Hanya melihat yang baik-baik saja, berfikir untuk meniru yang baik-baik saja, mencoba yang baik-baik saja, melakukan yang baik-baik saja dan kemudian mengulanigiya.

tetapi pernyataan diatas menjadi sulit karena sekarang kita hidup diakhir zaman yang penuh dengan fitnah dunia. Dilingkungan kita sekarang sangat susah kalau mata ini hanya untuk melihat yang baik-baik saja. Sejenak kita pergi jalan-jalan maka kita lihat sendiri betapa banyak kemaksiatan diluar sana. Para wanita mengumbar auratnya, orang-orang berkumpul mrmbicarakan keburukan orang lain, orang berbicara kotar dan kasar, orang-orang mengumpat dan mencela lalu bagaimana tidak mata ini melihat perbuatan-perbuatan maksiat itu.  Maka apa yang dilakukan agar semak belukar nifak ini tidak tumbuh dalam hati pada zaman yang sudah penuh dengan fitnah ini? Jawabannya cukup sederhana, ketika kita melihat kemaksiatan ada disekitar kita maka cukup mengatan “ITU BUKAN SAYA”. Kita melihat orang mengumbar auratnya maka kita mengatakan “itu bukan saya”. Orang mencela, menghina, membicarakan keburukannya maka kita katakan “itu bukan saya”. Ketika kita melihat kemaksiatan ada didepan mata kita maka yang kita katakana adalah “itu bukan saya”. Perkataan ini paling tidak akan membantu mencegah untuk berfikir menirunya, apalagi mencoba, melakukan dan megulanginya.

Cara diatas merupakan cara ketika kita melihat perbuatan maksiat yang dilakukan orang lain. Sekarang apa yang harus kita lakukan ketika yang melakukan kemaksiatan adalah diri pribadi? Kita sudah terlanjur melakukan kemaksiatan dan larut dalam kemaksiatan? Maka artinya semak belukar ini harus segera dibabat habis sampai bersih. Lalu bagaimana cara membabat semak belukar nifak yang sudah terlanjur tinggi ini? Caranya adalah dengan membabat menggunakan pedang permata dua. Mata yang satu adalah tekat dan mata yang satunya adalah nekad. Kita bertekat untuk tidak melakukan perbuatan maksiat yang telah dilakukan dan nekad untuk tidak melakukannya lagi.  Misalnya kita sudah terlanjur susah bangun shalat subuh, 


Maka untuk terhindar dari kemaksiatan ini kita sungguh-sungguh bertekad untuk bangun shalat subuh dengan segala cara. Tentunya ada banyak cara agar bisa bangun tetapi ada kuncinya, segala cara ini harus penuh kenekatan. Misalnya sebelum tidur minum air sebanyak-banyaknya. Karena minumnya banyak maka pasti dia akan bangun tidur dan langsung menuju kamar mandi untuk buang air kecil. Sampai sini apakah cukup? Sepertinya tidak cukup, kemungkinan setelah kencing dia akan melanjutkan tidurnya. Maka samapai buang air kecil saja tidak cukup, mumpung masih dikamar mandi kita nekad mandi dipagi buta. Tidak perlu mikir segala macem pokonya nekad mandi. Setelah mandi maka tubuh ini pasti akan segar dan bersemangat untuk shalat subuh dan tentu tidak merasa ingin tidur lagi. Ini adalah sebagian cara tentu masih banyak cara nekad lain yang bisa dipraktikkan.

Contoh lain misalnya kita masih punya pacar. Maka untuk terhindar dari kemaksiatan adalah dengan cara putus. Kita bertekad untuk memutuskannya dan nekad mengatakan putus dengannya. Kalau tidak demikian nampaknya susah untuk terhindar dari kemaksiatan itu. Tidak apalah orang yang kita putus sakit hati atau apalah yang semisalnya yang penting kita dan pacar kita terhinar dari kemaksiatan walaupun pada awalnya terasa pahit tetapi dibalik kepahitan itu akan datang ketenangan dan kedamaian karena kita terhindar dari kemaksiatan.


Pada akhirnya beberapa cara diatas adalah sebagian cara agar mencegah tumbuhnya semak belukar nifak dalam hati. Semoga kita adalah termasuk orang-orang yang bersih dari semak belukar nifak








Kamis, 23 Mei 2013

Ihsanullah #1

By Unknown | At 17.00 | Label : | 0 Comments
Syukur
Alhamdulillah betapa Allah tiada  henti-hentinya memberikan kebaikan kepada seluruh makhluknya.  Allah menjamin keberlangsungan hidup setiap makhluknya. Kasih sayangnya tak terbatas, tetapi betapa manusia sering kali kufur ni’mat. Manusai diberikan  kebaikan, tetapi manusia terkadang mengotori kebaikan itu denggan membuat kerusakan. kita lihat sekarang fenomena yang ada, betapa banyaknya kerusakan yang terjadi akibat perbuatan manusia. Bukan sekedar kerusakan yang berbentuk fisik berupa kerusakan alam atau lingkungan tetapi juga kerusakan moral, kerusakan akhlak ataupun kerusakan budi pekerti. Itu memang semua adalah hukum Allah yang pasti akan terjadi, apabila manusia berbuat keburukan maka keburukan pula yang akan didapat dan apabila manusia berbuat kebaikan maka kebaikan pula yang akan didapat. Allah pernah mengatakan kepada manusia dalam Al Qur’an surat Ar-Rahman ayat 60

Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula) 

Allah telah berjanji dan janji itu pasti benar adanya bahwa Allah akan memberikan kebaikan kepada orang yang berbuat baik. Ketika orang itu berbuat baik maka secara otomatis perbuatan baiknya akan membuat kebaikan bagi dirinya sendiri dan juga bagi lingkungannya. Maka betapa benar nasihat yang dikatakan untuk senantiasa bersahabat dengan orang baik karena nantinya secara otomatis kita akan mendapat kebaikan dari perbuatan baiknya. Kebaikan disini sangat luas cakupannya baik berupa fisik atau nonfisik.

Semua orang pasti sepakat dalam hidup dan matinya ingin senantiasa dalam kebaikan yang terbaik, dan kebaikan itu hanya akan diberikan kepada manusia yang melakukan perbutan terbaik. Allah memberikan kebaikan kepada manusia yang berbuat kebaikan terbaik berupa kebaikan didunia dan diakhirat. Apa bentuk kebaikan diakhirat? Tiada lain, tiada bukan adalah kebaikan ketika bisa berjumpa dengan Allah dan siapakah yang berhak berjumpa dengan Allah? mereka adalah para penduduk syurga.

 Kemudian apakah bentuk kebaikan yang Allah berikan didunia? Allah memberikan kebaikan didunia berupa kebaikan untuk berbuat kebaikan lagi, artinya perbuatan yang terbaik adalah ketika perbuatan baik itu dilakukan kembali pada waktu yang berbeda atau perbuatan yang terbaik adalah perbuatan baik yang dilakukan secara terus menerus.

 Contoh orang yang sedekah dengan mengharap balasan yang berlipat ganda. Ada orang yang bersedekah uang dengan berharap uang itu akan dilipat gandakan Allah sehingga kebutuhan hidupnya akan tercukupi. Beberapa waktu kemudian benar adanya Allah memberi balasan dengan mengembalikan uangnya berlipat ganda sehingga kebutuhan hidupnya tercukupi bahkan lebih. Karena harapannya telah tercapai dengan terpenuhi kebutuhan hidupnya, maka dia memutuskan untuk tidak melanjutkan sedekahnya lagi. Pertanyaannya apakah perbuatan itu bisa dikatakan perbuatan terbaik? Tentu salah.. sedekah dikatakan akan menjadi amal terbaik ketika sedekah itu dilakukan secara berkelanjutan tanpa mengharap balasan yang lebih banyak, karena berlipat gandanya kebaikan yang didapat  hanya sebuah efek samping dari perbuatan baik yang dilakukan, dan yang namanya efek samping jelas bukan sebuah tujuan utama yang diinginkan. Tujuan utama bersedakah hanyalah karena Allah dan bersedekah karena Allah semata tidak akan pernah berhenti walaupun Allah sudah melipat gandakan harta kita karena sedekah yang diberikan.


Contoh lain seseorang shalat duha dengan berharap dimudahkan mendapatkan rizkiNya. Apakah bisa katakan perbuatan terbaik jika seseorang melakukan shalat duha kemudian dia tidak melakukan shalat duha lagi setelah Allah mempermudahkannya mendapat rizki kemudian dia menjadi kaya dan sukses?


Selanjutnya seseorang shalat tahajut dengan berharap semua persoalan hidupnya terselesaikan. Apakah bisa dikatan perbuatan terbaik apabila seseorang melakukan shalat tahajut kemudian dia tidak melakukannya lagi setelah Allah menyelesaikan persoalan hidupnya?



Maka sahabat benar adanya bahwa kualitas amal yang kita lakukan sekarang akan menentukan keberlanjutan amal selanjutnya. Dengan demikian nilai amal yang dilalkukan sekarang akan berbeda nilainya dengan amalan yang dilakukan selanjutnya walaupun amalan yang dialakukan sama bentuknya, atau dengan kata lain amal yang kita lakukan sekarang nilainya lebih baik dari amal yang dilakukan kemarin walaupun bentuknya sama.    

Amal terbaik kita hari ini, akan selalu dinilai lebih baik, dibanding amal terbaik yang sama di hari kemarin


      


  

Minggu, 12 Mei 2013

Amankah Obat Herbal yang Anda Konsumsi ?

By Unknown | At 03.16 | Label : | 0 Comments
Sahabat...
Dewasa ini dimasyarakat indonesia bahkan diseruluh dunia terjadi fenomena peralihan pengobatan gangguan kesehatan menggunakan obat-0bat kimia sintetis menuju pengobatan dengan obat-obat herbal, hai ini dibuktikan dengan peningkatan penggunaan tanaman obat maupun produk suplemen kesehatan dan herbal yang mengandung tanaman obat tertentu untuk pengobatan penyakit. Fenomena ini disebabkan oleh munculnya penyakit-penyakit infeksi baru dan banyak penyakit degenerative yang belum bisa ditanggulangi secara optimal dengan metode pengobatan modern menggunakan obat-obat kimia sintetis. Dilain pihak dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi begitu pesat, beberapa penelitian telah membuktikan manfaat tanaman obat untuk mencegah maupun menanggulangi beberapa gangguan kesehatan.

Peningkatan penggunaan obat-obat herbal juga didukung dengan semakin maraknya iklan yang beredar diberbagai media. Tetapi terkadang beberapa media mengiklankan secara berlebihan atau tidak sesuai dengan kenyataan yang ada seperti mengatakan suatu obat herbal bisa menyembuhkan segala penyakit dan tanpa efek samping . Pada kenyataannya tetap obat herbal memiliki efek samping yang tidak dikehendaki. Contohnya seperti daun Piper methysticum atau kava-kava yang terbukti dapat menyebabkan kerusakan hati. Di samping itu beberapa tanaman obat terbukti dapat berinteraksi dengan obat-obat kimia yang umumnya diberikan dokter pada penderita penyakit tertentu sehingga dapat menyebabkan efek keracunan maupun menghilangkan efek dari obat kimia itu sendiri. misalnya herba Hypericum perforatum atau St. John's wort dan rhizoma Hydrastis canadensis atau Golden seal.

Beberapa tanaman obat ternyata juga mengandung senyawa berkhasiat yang sangat toksik atau beracun sehingga digolongkan dalam obat keras dan produknya tidak dapat dijual bebas, diantaranya :  

biji Abrus precatorius,
herba Aconitum sp,
herba Adonis vernalis,
herba Aristolochia sp,
daun Artemisia sp.
herba Atropa belladonna.
kulit kayu Cinchona succirubra.
biji Colchicum autumnale,
akar dan biji Convolvulus scammonia,
buah dan biji Citrullus colocynthis,
biji dan minyak Croton tiglium,
biji Datura sp.
biji Delphinium staphisagria,.
daun Digitalis sp,
rhizoma Dryopteris filixmax,
herba Ephedra sp,
herba Euphorbia tirucalli,
daun Justicia gendarussa,
resin Garcinia harburyii,
rhizoma Hydrastis canadensis,
daun Hyoscyamus niger,
herba Hypericum perforatum,
daun Rauwolfia serpentina
dan masih banyak lagi, untuk selengkapnya bisa dilihat pada daftar tumbuhan yang dilarang digunakan dalam produk herbal yang dikeluarkan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Hal-hal ini umumnya tidak diketahui oleh sebagian besar masyarakat sehingga timbul anggapan bahwa semua tanaman obat adalah aman untuk dikonsumsi. Jadi pada kesimpulannya tidak semua obat herbal itu aman, tetapi untuk menanggulangi hal tersebut ada beberapa tips dari DR. Tepy Usia., MPhil yang dapat digunakan sebelum mengkonsumsi dan memilih suatu produk herbal yang aman, bermutu dan bermanfaat antara lain adalah

1.      Konsultasikan masalah kesehatan anda kepada dokter atau ahli medis sebelum mengkonsumsi suatu produk herbal, terutama untuk mereka yang mengalami gangguan kesehatan atau penyakit yang serius.

2.      Ingatlah bahwa suatu produk herbal secara umum tidak dapat memberikan efek penyembuhan yang langsung cepat, oleh karena itu untuk penyakit-penyakit yang membutuhkan penanganan secara cepat, segera hubungi dokter atau ahli medis.

3.      Gunakanlah produk herbal yang sudah jelas terbukti keamanannya atau telah mempunyai izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan yang ditandai dengan tulisan POM TR atau Tl diikuti dengan 9 digit angka.

4.      Jika meragukan suatu produk herbal sudah terdaftar atau belum, hubungi Pusat Informasi Obat dan Makanan Badan POM (Telp. 021-4259945, e-mail: informasi@pom.go.id ).

5.      Bacalah petunjuk penggunaan dan semua keterangan yang ada sebelum mengkonsumsi suatu produk herbal.

6.      Periksalah kemasan produk herbal apakah tidak rusak; bau, warna dan rasa isinya harus normal, tidak berjamur. Jika berbentuk serbuk apakah tidak basah dan menggumpal.

7.      Apabila anda sedang menggunakan suatu obat kimia dari dokter, berikan tenggang waktu 3 sampai 4 jam sebelum mengkonsumsi suatu produk herbal.

8.      Segera hentikan penggunaan suatu produk herbal apabila terjadi efek yang tidak diinginkan dan hubungi dokter atau ahli medis.

9.      Periksalah kesehatan anda secara berkala untuk memastikan efek yang diinginkan dari penggunaan suatu produk herbal.

Minggu, 05 Mei 2013

Kutemukan Jalanku

By Unknown | At 02.11 | Label : | 0 Comments

Sahabatku yang semoga senantiasa dirahmati Allah tidaklah kita hidup didunia ini tanpa tujuan. Seseorang yang dalam hidupnya tanpa tujuan, dia hanya akan berputar-putar tanpa arah karena dia tidak tahu kemana tempat yang akan dituju. 

Sebuah awal pastilah ada akhirannya. Sesuatu yang hidup pastinya akan mengalami kematian. Kemudian pada akhirnya kita akan sampai pada sebuah tempat akhir yaitu akhirat. Akhirat yang selalu kita harapkan mendapatkan kebahagian yang abadi. Semua mansaia saya kira sepakat bahwa tidaklah meraka beraktivitas, bekerja keras, melakukan sebuah tindakan kecuali mengingin suatu kebahagian. Maka segala aktivitas kita merupakan sebuah upaya agar bisa cepat  mendapatkan kebahagian yang hakiki. Sahabatku maka perlu kita ketahuai bahwa sesungguhnya kebahgian yang hakiki, kebahagian yang tidak sanggup manusia menggambarkannya, hanya ada pada surge Allah. suatu tempat yang tida pernah dijumpai adanya kesedihan. Maka inilah sesungguhnya tempat tujuan kita, 


Untuk sampai ke surge tentu ada jalan yang harus ditempuh. Seperti halnya dengan berpergian kesuatu tempat  yang belum pernah kita kunjungi tentu kita membutuhkan peta yang akan mengarahkan agar bisa sampai ketempat itu. Maka untuk bisa sampai kesurga berarti membutuhkan peta dan peta itu tiadalah bukan ialah Al Qur’an yang Allah berikan sebagai petunjuk bagi manusia. 


Hanya sekedar sampai itu tidaklah cukup karena kita butuh yang namanya percepatan. Untuk mendapatkan percepatan maka kita tidak hanya butuh sekedar tahu arahnya tetapi kita juga tahu karakteristik jalan yang akan dilalui. Seperti halnya kita berpergian kesuatu tempat yang baru, kalau hanya tahu arahnya saja tanpa tahu karakteristik jalan yang akan dilalui maka hal ini hanya akan memperlambat perjalanan. Ketidak tahuan karakteristik jalan yang akan dilalui akan menimbulkan rasa was-was, gelisah, dan bingung, perasaan ini yang sebenarnya akan memperlambat kecepatan perjalanan. 

Seperti halnya juga dengan seorang pembalap motor untuk memaksimalkan kecepatan maka pengemudi harus tahu karakter lintasannya. Dia harus tahu lebar jalan, panjang lintasan lurus, sudut tikungannya dan lain sebagaunya, sehingga dia tahu bagaimana memaksimalkan kecepatan motornya.


Begitu pula dengan hidup. Kita butuh percepatan untuk mendapatkan kebahagiaan berupa surge dan bertemu dengan Allah. Untuk sampai disurga Allah maka tentu kita harus mati dulu, tetapi disini bukan mengajarkan untuk mati cepat, orang yang mati cepat atau umurnya pendek bukan berarti dia telah memastikan masuk surga duluan bukan? 

Pada intinya dsinii bagaimana kita bisa cepat samapai pada tujuan kita yaitu kebahagian akhirat, untuk melakukan ini kita perlu mengetahuai karakteristik jalan menuju akhirat dan inilah beberapa karakter jalan hidup manusia menuju akhirat


Lurus
Jalan hidup yang lurus ada pada pikiran yang lurus. Pikiran lurus artinya tidak berpikir macem-macem atas peristiwa yang kita alami. Sesungguhnya segala sesuatu yang menimpa kita atas izin Allah dan Allah paling tahu apa yang terbaik untuk manusia. Maka sesungguh segala yang menimpa kita adalah yang terbaik untuk kita walaupun terkadang pahit untuk dirasakan. Kalaipun demikian pantaskah kita berburuk sangka kepada Allah? 

Tak bercabang
Jalan hidup yang tak bercabang ada pada perasaan kita yang tertuju hanya untuk Allah. Perasaan kita tidak untuk makhluk yang lain tapi hanya tertuju kepda Allah semata. Cinta hanya untuk Allah dan mencinta hanya karena Allah. 

sepi
Jalan hidup yang sepi ada pada niat yang tulus hanya karena Allah. Setiap aktivitas yang kita lakukan hanya dipersembahkan untuk Alllha semata. Karena hanya dipersembahkan kepada Allah maka tentu setiap aktivitas adalah aktivitas yang terbaik, yang pantas untuk dipersembahkan untuk Robb semesta alam. 

Menanjak langit
Jalan yang menannjak langit ada pada memilih amal tersulit dari yang termudah. Setiap amal yang kita lakukan hendaklah memilih amalan-amalan yang tersulit dari yang termudah bukan sebaliknya.  Miasalnya sedekah, seseorang sedekah sebesar seribu rupiah, jika untuk mengeluarkan uang seribu masih mudah maka ini bukan disebut jalan yang menanjak. Hendaklah terus dinaikkan jumlahnya sampai kita merasa berat untuk mengeluarkan uang tersebut. Ketika sudah sampai pada perasaan berat maka jumlah itulah yang dipilih untuk disedekahkan.


Sahabatku ini adalah nasihat pribadi bagaimana kita menginginkan cepat sampaii pada kebahagiaan akhirat, tetapi betapa  tidak justru kita terkadang lebih suka menjauhi karakterkarakter yang ada pada jalan akhirat yang justru akan memperlambat perjalanan menuju kebahagiaan akhirat.  

Sabtu, 04 Mei 2013

Ayat-Ayat Cinta

By Unknown | At 01.00 | Label : | 0 Comments


Sungguh menarik bicara mengenai orang beriman. Allh menceritakan dalam Al Qur’an surat  Al Anfal ayat 2, orang-orang beriman ialah mereka yang bergetar hatinya ketika di sebut namaNya dan bertambah imannya ketika di bacakan ayat-ayatNya.  

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. ( QS Al Anfaal 2)

Pada surat tersebut yang jadi sorotan kita kali ini adalah kalimat “…dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka”, ini adalah janji Allah kepada orang yang beriman, bahwa Allah akan menambah iman seorang apabila orang beriman itu membaca ayat-ayatNya. Kita mengenal Allah memiliki dua ayat yang dibacakan yatu ayat-ayat qouliyah dan ayat-ayat kauniyah. Ayat-ayat qouniyah adalah ayat-ayat yang difirmankan Allah dalam Al Qur’an, ketika seorang muslim menjalankan segala yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarangNya maka jelas akan bertambah keimanannya. Kemudian ayat-ayat kauniyah adalah ayat-ayat Allah yang dibacakan melalui peristiwa dan kejadian yang manusia jalani. Sahabat mungkin ini yang menjadi pembahsan menarik bagaimanakah cara menambah iman kita melalui peristiwa  dan  kejadian yang kita jalani?

Sahabat kita sering mendengar

..dan tidak ada satu kejadian yang menimpa hidup manusia kecuali terjadi atas seiizin Allah..

Hal tersebut menyadarkan bahwa semua peristiwa dan kejadian yang menimpa kita baik itu buruk ataupun baik “menurut kita”, itu adalah atas izin dari Allah. Maka benar bahwa Allah menbacakan ayat-ayatNya melalui peristiwa dan kejadian yang kita alami. 


Pada kenyataannya kita terkadang tidak sadar sesuatu yang menimpa kita adalah ayat yang dibacakan Allah dan akibatnya adalah kita tidak memahami maksud Allah memberikan peristiwa itu kepada kita. Hal inilah  yang membuat  iman kita tidak bertambah bahkan berkurang karena kita tidak bisa membaca apa yang dibacakan Allah melalui peristiwa dan kejadian yang di alami. Jadi salah satu kunci cara menambah iman kita adalah dengan cara memahami bahwa semua kejadian yang kita alami adalah skenario Allah untuk menambah iman kepada Allah. Kalaupun demikian bagaimana Allah menambah iman setelah kita faham bahwa seluruh peristiwa yang kita alami adalah dalam rangka menambah iman?

..dan tidak ada satu kejadianpun yang terjadi dalam hidup ini kecuali pasti akan menimbulkan sikap, tindakan, dan perbuatan..

Inilah salah satu kuncinya, bahwa Allah akan menambah atau tidaknya iman tergantung pada sikap, tindakan dan perbuatan atas peristiwa yang dialami. Semua peristiwa pasti akan menimbulkan suatu sikap, tindakan dan perbuatan, apapun itu betuknya. Misalnya orang yang tersandung batu, ada orang yang menyikapinya dengan cara mengumpat, ada yang berkata “aduh”, ada yang diam saja, dan bahkan ada yang tersenyum dan bersyukur. Ini adalah beberapa contoh bahwa semua peristiwa sekecil apapun pasti akan menimbulkan sikap, tindakan, dan perbutan, walaupun hanya sekedar diam, itupun merupakan seuah bentuk sikap. Kemudian dari sikap, tindakan dan perbuatan ini Allah akan tahu apakah pantas seseorang ditambahkan imannya atau dikurangi imannya melaui sikap, tindakan dan perbuatan yang dilakukan atas peristiwa yang kita alami, karena sesungguhnya segala sikap, tindakan dan perbuatan kita akan kembali lagi kepada Allah

…dan tidak ada satupun sikap, tindakan, dan perbuatan manusia kecuali pasti terserap kembali kelangit menjadi persembahan kepada Allah

Pernyataan ini sesungguhnya sering diucapkan bagi sebagian muslim dalam setiap shalatnya dan merupakan sebuah janji kepada Allah

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah


Sahabat maka benar adanya bahwa seluruh aktivitas kita sehari-hari adalah sebuah persembahan kepada Allah, maka pantaskah kita memberikan persembahan kepada Tuhan kita dengan persembahan yang buruk? Terkadang memang kita terlalu memaksakan diri, padahal kita sudah tahu bahwa apa yang kita persembahkan kepada Allah adalah sesuatu yang buruk tapi kita memaksakan untuk mempersembahkannya.

Ilustrasi gampangnya adalah ketika seorang mahasiswa sedang mengerjakan skripsi, kemudian mahasiswa ini bermaksud  memberikan oleh-oleh kepada dosen pembimbingnya. Oleh-olehnya berupa buah-buahan yang baru dipetik dari kebun dikampungnya, tetapi apa yang diberikan ? mahasiswa ini ternyata memberikan  buah-buahan yang sudah busuk dan buah-buahan yang baik dimakannya sendiri. Lalu apa yang terjadi? Jelas buah-buahan yang diberikan  pasti akan dibuang oleh dosen pembimbingnya dan tentu marahlah dosen pembimbing ini.


Ilustrasi ini terkadang kita lakukan juga kepada Allah. Kita sudah tahu apa yang kita lakukan pasti ditolak dan bahkan Allah akan marah karenanya, tetapi kita  memaksakan diri untuk melakukannya dengan dalih “yang ini lebih menyenangkan”

Contoh yang mudah dalam kehidupan sehari-hari. Sekarang lagi zamannya liga Campion,


hanya untuk nonton liga Campion dibela-belain bangun pukul 02.00 kemudian duduk dengan khusyuk didepan TV. Padahal kita tahu pada waktu itu mana yang lebih pantas kita persembahkan kepada Allah, bola atau sujud menyembah Allah dalam Qiyamullailnya? Kenyataannya kebanyakan orang lebih memilih bola karena dirasanya menyenangkan. Maka berarti orang ini memberikan bola kepada Allah, dan apakah Allah akan menerima bola pemberian kita?


Contoh lain, terdengar adzan subuh, kemudian apakah yang kita pilih? tetap memilih melanjutkan tidur atau bergegas pergi ke masjid untuk shalat subuh berjamaah. Kebanyakan orang lebih memilih melanjutkan tidurnya, maka otomatis orang ini memberikan tidur kepada Allah atau bahkan memberikan dengkurannya kepada Allah. padahal sudah pasti kita semua umat muslim tahu mana yang lebih baik dipersembahkan kepada Allah, tidur atau sujud dalam shalat subuhnya?


Kejadian-kejadian diatas banyak kita jumpai dikehidupan kita dan hal ini membuktikan betapa manusia lebih senang memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya adalah perbuatan bodoh, kenapa bodoh ? ya….karena sudah jelas kita tahu apa yang kita persembahan adalah  buruk tetapi masih dipaksakan juga  untuk melakukannya.

Sahabat ini adalah teguran bagi diri kita, betapa banyak kita memberikan persembahan yang tidak sepantasnya dipersembahkan untuk Tuhan manusia, Allah SWT. Maka apapun yang kita persembahkan sesungguhnya akan dikembalikan kepada kita kembali.

..dan tidak ada satupun sikap, tindakan, dan perbuatan manusia yang terserap naik ke langit kecuali turun hujan berupa ” BALASAN’

Allah pernah berfirman dalam Al Qur’an surat Ar-Rahman ayat 60

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula) ( QS. Ar-Rahman 60)

Allah memberikan balasan atas apa yang diperbuat, perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan dan berbuatan buruk akan dibalas dengan keburukan. Kutipan diatas “…turun hujan berupa balasan ”, mengapa menggunakan kata hujan? Allah akan memberikan balasan atas apa yang kita lakukan dengan berlipat ganda dan bukankah dimana-mana yang namanya hujan pasti tetesan air yang tak terhitung jumlahnya? 


Sehingga suatu sikap, tindakan dan perbuatan yang baik sesuai tuntunan Allah pasti akan dibalas dengan rintik-rintik hujan kebaikan yang akan menumbuhkan benih-benih iman di dalam dada seorang manusia. 


Apabila ini terus berlanjut maka benih-benih iman ini akan tumbuh menjadi pohon iman yang kuat besar, rindang dan dipenuhi aneka buah-buah kebaikan yang lezat untuk dinikmati pemiliknya.   


Kemudian apa yang terjadi jika sikap, tindakan dan perbuatan yang kita persembahkan  adalah suatu keburukan ? maka Allah juga akan memberikan balasan berupa hujan, tetapi hujan lebat disertai badai yang akan menghanyutkan benih-benih iman, yang akan menumbangkan pohon-pohon iman. 


Secantik apapun pohon yang bunganya sedang bermekaran, ketika pohon ini tumbang dan bunganya terjatuh terinjak-injak apakah bunga ini masih dilirik manusia?


Sahabat ini adalah nasihat untuk diri pribadi betapa sikap, tindakan dan perbuatan atas peristiwa yang Allah berikan kepada kita, terkadang kita persembahkan dengan sikap, tindakan dan perbuatan yang tidak pantas dipersembahkan. Kemdian persembahan itu akan berbalik kepada kita dengan suatu keburukan pula. Tetapi alangkah indahnya jika sikap, tindakan dan perbuatan atas peristiwa apapun baik itu besar maupun kecil yang Allah berikan kepada kita dipersembahkan dengan persembahan yang mulia yaitu sikap, tindakan dan perbuatan seorang ahli surge. Sehingga sikap, tindakan dan perbuatan tersebut akan menumbuhkan benih-benih iman yang akan menghasilkan buah kebaikan bagi pemiliknya

Iman yang tumbuh adalah iman yang akan menjadikan pohon kebaikan yang rindang menumbuhkan buah yang manis untuk pemiliknya
Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Al Mulk - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz