prisnsip ini yang harus digenggam, bukan sekedar dipegang oleh seorang muslim. ketika prinsip ini sudah benar-benar tergenggam maka kita tidak akan mellihat seorang muslim merasa berat atau bahkan sampai galau,putus asa, down, stres apalagi bunuh diri karena persoalan hidupnya.
Sebagai
sorang muslim haruslah yakin bahwa apapun persoalannya Al Qur'anlah solusinya
karna Al Qur'an adalah petunjuk bagi manusia dan Al Qur;an tidak akan berubah
sampai kapanpun. tetapi terkadang ketika kita sedang menghadapi persoalan kemudian berusa
untuk mencari solusinya didalam Al Qur'an, kita tidak menemukan solusi itu.
sudah dicari bolak-balik dari Al fatihah sampai Annas tetap tidak ketemu.
kalaupun ini terjadi maka mungkin kita tidak memahami persoalan yang sedang
dihadapi dan inilah yang banyak
terjadi. Banyak orang tidak memahami persoalan yang dihadapai atau dalam kata
lain banyak orang tidak memahami bahwa persoalan yang dihadapi itu adalah
sebuah persoalan, karena ada persoalan yang sesungguhnya adalah persoalan dan
ada persoalan yang sesungguhnya itu bukanlah persoalan. terkadang kita terjebak
dalam mempersoallkan sesutu yang sebenarnya bukan persoalan dan tidak
mempersoalkan sesuatu yang sebenarnya adalah seuah persoalan. untuk itu kita benar-benar harus
memahami mana sesuatu yang
harus dipersoalkan dan mana yang tidak
perlu diperoalkan. Karena ada persoalan yang solusinya hanya cukup diabaikan
dan persoalan itu selesai.
Dewasi
ini marak para remaja dipersoalkan dengan lawan jenis (jatuh cinta belum pada
waktunya, kenapa belum pada waktunya? Karena waktu jatuh cinta yang paling tepat adalah setelah pernikahan, sepakat?),
pertanyaannya apakah persoalan lawan jenis benar-benar sebuah persoalan ?..Bukan..persoalan
lawan jenis bukan sebuah persoalan karena solusinya cukup diabaikan maka
selesai..sekali lagi dipertegas DIABAIKAN..persoalan lawan jenis justru akan
menjadi persoalan apabila terus-terusan dipikirkan apalagi kalau kita berfikir
solusinya adalah nikah padahal belum cukup umur, ini hanya akan membuat semakon
runyam, galau dan buang-buang waktu saja, padahal masih banyak hal yang penting
untuk dipikirkan dan diselesaikan.
Langsung
saja pada pokok pembahsan..sebenarnya apa persoalan yang benar-benar harus
dipersoalkan dan harus kita dapatkan solusinya..setidaknya ada tiga persoalan
yang harus dipersoalkan.
Persoalan pertama belum tertunaikannya segala yang
wajib dan yang sunnah
Kita ambil contoh yang mudah saja, shalat, betapa terkadang kita haya
membatasi shalat yang wajib saja dan mengabaikan yang sunnah entah itu shalat
tahajut, shalat dhuha atau shalat suunnah yang lain. Begitu juga ibadah yang
lain seperti puasa dan amalan sunnag yamh lain, banyak anggapan bahwa itukan
sunnah jadi tidsk dilakuakan tidak berdosa, tetapi sesungguhnya apakah dengan
amalan wajib saja kita sudah cukup termuliakan dan mendapat derajat yang tinggi
disisiNya. Inilah yang jadi persoalannya bahwa kita sering pengabaikan sesuatu
yang sunnah apalagi lebih parahnya kita mengabaikan yang wajib. Sahabat inilah
yang sebenarnya banyak terjadi dimasyarakat, kita mengabaikan persoalan yang
benar-benar menjadi persoalan yang sesungguhnya.
Persoalan kedua belum tersifati diri kita dengan
sifat mulia ahli surge
Ini adalah persoalan, ketika kita belum mempunya sifat-sifat yang dimiliki
ahli surge adalah persoalan yang sesungguhnya. contoh, memaafkan, sungguh
terasa amat sulit kita meaafkan orang
yang berbuat salah kepada kita,,sabar,sungguh benar-benar teramat berat kita
untuk bersabar ketika ditimpa musibah,,sedekah..sungguh teramat berat ketika
kita besedakah disaat sempit padahal kita diperintahkan bukan hanya bersedekah
disaat lampang tetapi bersedekah juga disaat sempit, dan masih banyak contoh
sifat ahli surge yang lain. Ini adalah contoh sifat-sifat ahli surge yang harus
kita miliki dan menjadi persoalan apabila kita belum memilikinya untuk itu
benar-benar kita harus mendapatkan solusi untuk memperoleh sifat-sifat ahli
surge tersebut
Belum berlabuhnya bahtera kerinduan dan
kesenangan kita dilabuhan ibadah dan amal shaleh;
Kita belum melabuhkan kerinduan dan kesengan di labuahan ibadah dan amal
sholeh, kita masih senang terombang-ambing dalam kesenangan dunia. Kita masih belum bisa merasakan
kerinduan terhadap ibadah, kita masih belum merasakan kesenangan dalam beramal
shaleh, ini adalah problem, ini adalah persoalan. kita masih malas membaca Al
Qur’an, kita masih malas shalat tahajut, kita masih berat bersedekah ini adalah
problem yang sesungguhnya. Kita masih belum menikmati lezatya ibadah dan amal
sholeh, ini adalah masalah yang harus mendapatkan solusinya.
Sahabat sesungguhnya ini adalah nasihat untuk pribadi, betapa kita sering
terjebak dalam membedakan mana yang sesungguhnya persoalan dan mqnq yang bukan
persoalan. Kita belum bisa menunaikan segala yang wajib dan yang sunnah, kita
belum mempunyai sifat-sifat ahli surge, kita masih belum rindu dan senang
beribadah dan beramal shalah itu semua adalah persoalan yang harus kita
dapatkan solusinya sebelum waktu kita habis didunia ini.
0 komentar:
Posting Komentar