Kamis, 23 Mei 2013

Ihsanullah #1

Syukur
Alhamdulillah betapa Allah tiada  henti-hentinya memberikan kebaikan kepada seluruh makhluknya.  Allah menjamin keberlangsungan hidup setiap makhluknya. Kasih sayangnya tak terbatas, tetapi betapa manusia sering kali kufur ni’mat. Manusai diberikan  kebaikan, tetapi manusia terkadang mengotori kebaikan itu denggan membuat kerusakan. kita lihat sekarang fenomena yang ada, betapa banyaknya kerusakan yang terjadi akibat perbuatan manusia. Bukan sekedar kerusakan yang berbentuk fisik berupa kerusakan alam atau lingkungan tetapi juga kerusakan moral, kerusakan akhlak ataupun kerusakan budi pekerti. Itu memang semua adalah hukum Allah yang pasti akan terjadi, apabila manusia berbuat keburukan maka keburukan pula yang akan didapat dan apabila manusia berbuat kebaikan maka kebaikan pula yang akan didapat. Allah pernah mengatakan kepada manusia dalam Al Qur’an surat Ar-Rahman ayat 60

Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula) 

Allah telah berjanji dan janji itu pasti benar adanya bahwa Allah akan memberikan kebaikan kepada orang yang berbuat baik. Ketika orang itu berbuat baik maka secara otomatis perbuatan baiknya akan membuat kebaikan bagi dirinya sendiri dan juga bagi lingkungannya. Maka betapa benar nasihat yang dikatakan untuk senantiasa bersahabat dengan orang baik karena nantinya secara otomatis kita akan mendapat kebaikan dari perbuatan baiknya. Kebaikan disini sangat luas cakupannya baik berupa fisik atau nonfisik.

Semua orang pasti sepakat dalam hidup dan matinya ingin senantiasa dalam kebaikan yang terbaik, dan kebaikan itu hanya akan diberikan kepada manusia yang melakukan perbutan terbaik. Allah memberikan kebaikan kepada manusia yang berbuat kebaikan terbaik berupa kebaikan didunia dan diakhirat. Apa bentuk kebaikan diakhirat? Tiada lain, tiada bukan adalah kebaikan ketika bisa berjumpa dengan Allah dan siapakah yang berhak berjumpa dengan Allah? mereka adalah para penduduk syurga.

 Kemudian apakah bentuk kebaikan yang Allah berikan didunia? Allah memberikan kebaikan didunia berupa kebaikan untuk berbuat kebaikan lagi, artinya perbuatan yang terbaik adalah ketika perbuatan baik itu dilakukan kembali pada waktu yang berbeda atau perbuatan yang terbaik adalah perbuatan baik yang dilakukan secara terus menerus.

 Contoh orang yang sedekah dengan mengharap balasan yang berlipat ganda. Ada orang yang bersedekah uang dengan berharap uang itu akan dilipat gandakan Allah sehingga kebutuhan hidupnya akan tercukupi. Beberapa waktu kemudian benar adanya Allah memberi balasan dengan mengembalikan uangnya berlipat ganda sehingga kebutuhan hidupnya tercukupi bahkan lebih. Karena harapannya telah tercapai dengan terpenuhi kebutuhan hidupnya, maka dia memutuskan untuk tidak melanjutkan sedekahnya lagi. Pertanyaannya apakah perbuatan itu bisa dikatakan perbuatan terbaik? Tentu salah.. sedekah dikatakan akan menjadi amal terbaik ketika sedekah itu dilakukan secara berkelanjutan tanpa mengharap balasan yang lebih banyak, karena berlipat gandanya kebaikan yang didapat  hanya sebuah efek samping dari perbuatan baik yang dilakukan, dan yang namanya efek samping jelas bukan sebuah tujuan utama yang diinginkan. Tujuan utama bersedakah hanyalah karena Allah dan bersedekah karena Allah semata tidak akan pernah berhenti walaupun Allah sudah melipat gandakan harta kita karena sedekah yang diberikan.


Contoh lain seseorang shalat duha dengan berharap dimudahkan mendapatkan rizkiNya. Apakah bisa katakan perbuatan terbaik jika seseorang melakukan shalat duha kemudian dia tidak melakukan shalat duha lagi setelah Allah mempermudahkannya mendapat rizki kemudian dia menjadi kaya dan sukses?


Selanjutnya seseorang shalat tahajut dengan berharap semua persoalan hidupnya terselesaikan. Apakah bisa dikatan perbuatan terbaik apabila seseorang melakukan shalat tahajut kemudian dia tidak melakukannya lagi setelah Allah menyelesaikan persoalan hidupnya?



Maka sahabat benar adanya bahwa kualitas amal yang kita lakukan sekarang akan menentukan keberlanjutan amal selanjutnya. Dengan demikian nilai amal yang dilalkukan sekarang akan berbeda nilainya dengan amalan yang dilakukan selanjutnya walaupun amalan yang dialakukan sama bentuknya, atau dengan kata lain amal yang kita lakukan sekarang nilainya lebih baik dari amal yang dilakukan kemarin walaupun bentuknya sama.    

Amal terbaik kita hari ini, akan selalu dinilai lebih baik, dibanding amal terbaik yang sama di hari kemarin


      


  

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Al Mulk - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz