Sahabat...
Dewasa ini dimasyarakat
indonesia bahkan diseruluh dunia terjadi fenomena peralihan pengobatan gangguan
kesehatan menggunakan obat-0bat kimia sintetis menuju pengobatan dengan obat-obat
herbal, hai ini dibuktikan dengan peningkatan penggunaan tanaman
obat maupun produk suplemen kesehatan dan herbal yang mengandung
tanaman obat tertentu untuk pengobatan penyakit. Fenomena ini disebabkan oleh munculnya
penyakit-penyakit infeksi baru dan banyak penyakit degenerative yang belum bisa
ditanggulangi secara optimal dengan metode pengobatan modern menggunakan
obat-obat kimia sintetis. Dilain pihak dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terjadi begitu pesat, beberapa penelitian telah membuktikan
manfaat tanaman obat untuk mencegah maupun menanggulangi beberapa gangguan
kesehatan.
Peningkatan penggunaan obat-obat herbal juga didukung
dengan semakin maraknya iklan yang beredar diberbagai media. Tetapi terkadang
beberapa media mengiklankan secara berlebihan atau tidak sesuai dengan kenyataan
yang ada seperti mengatakan suatu obat herbal bisa menyembuhkan segala penyakit
dan tanpa efek samping . Pada kenyataannya tetap obat herbal memiliki efek
samping yang tidak dikehendaki. Contohnya seperti daun Piper methysticum atau
kava-kava yang
terbukti dapat menyebabkan kerusakan
hati. Di samping itu beberapa
tanaman obat terbukti dapat berinteraksi dengan obat-obat kimia yang umumnya diberikan dokter pada penderita penyakit tertentu sehingga dapat menyebabkan efek keracunan maupun menghilangkan efek dari obat kimia itu sendiri. misalnya
herba Hypericum perforatum atau
St. John's wort dan rhizoma Hydrastis canadensis
atau
Golden seal.
Beberapa
tanaman obat ternyata juga
mengandung senyawa berkhasiat
yang sangat toksik atau beracun
sehingga digolongkan dalam obat
keras dan produknya tidak dapat dijual
bebas, diantaranya :
biji Abrus precatorius,
herba Aconitum
sp,
herba Adonis
vernalis,
herba Aristolochia sp,
daun Artemisia
sp.
herba Atropa
belladonna.
kulit kayu Cinchona succirubra.
biji Colchicum autumnale,
akar dan biji Convolvulus scammonia,
buah dan biji Citrullus colocynthis,
biji dan minyak Croton tiglium,
biji Datura
sp.
biji Delphinium staphisagria,.
daun Digitalis
sp,
rhizoma Dryopteris
filixmax,
herba Ephedra sp,
herba Euphorbia
tirucalli,
daun Justicia
gendarussa,
resin Garcinia harburyii,
rhizoma Hydrastis canadensis,
daun Hyoscyamus
niger,
herba
Hypericum perforatum,
daun
Rauwolfia serpentina
dan masih banyak lagi,
untuk selengkapnya bisa dilihat pada daftar tumbuhan yang dilarang digunakan dalam produk herbal yang dikeluarkan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan
Makanan) Hal-hal ini umumnya tidak diketahui oleh sebagian besar masyarakat sehingga timbul anggapan bahwa semua tanaman obat adalah aman untuk dikonsumsi. Jadi pada kesimpulannya tidak semua
obat herbal itu aman, tetapi untuk menanggulangi hal tersebut ada beberapa tips dari DR. Tepy Usia., MPhil yang
dapat digunakan sebelum mengkonsumsi dan memilih
suatu produk herbal yang aman, bermutu dan bermanfaat antara lain adalah
1. Konsultasikan masalah kesehatan anda
kepada dokter atau ahli medis sebelum
mengkonsumsi
suatu produk herbal, terutama untuk mereka yang mengalami gangguan kesehatan atau penyakit
yang serius.
2. Ingatlah bahwa suatu produk herbal
secara umum tidak dapat memberikan efek
penyembuhan
yang langsung cepat, oleh karena itu untuk penyakit-penyakit yang membutuhkan penanganan secara cepat,
segera hubungi dokter atau ahli medis.
3. Gunakanlah produk herbal yang sudah
jelas terbukti keamanannya atau telah
mempunyai
izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan yang ditandai dengan tulisan POM TR atau Tl
diikuti dengan 9 digit angka.
4. Jika meragukan suatu produk herbal
sudah terdaftar atau belum, hubungi Pusat
Informasi
Obat dan Makanan Badan POM (Telp. 021-4259945, e-mail: informasi@pom.go.id ).
5. Bacalah petunjuk penggunaan dan
semua keterangan yang ada sebelum
mengkonsumsi
suatu produk herbal.
6. Periksalah kemasan produk herbal
apakah tidak rusak; bau, warna dan rasa isinya harus
normal, tidak berjamur. Jika berbentuk serbuk apakah tidak basah dan menggumpal.
7. Apabila anda sedang menggunakan
suatu obat kimia dari dokter, berikan
tenggang
waktu 3 sampai 4 jam sebelum mengkonsumsi suatu produk herbal.
8. Segera hentikan penggunaan suatu
produk herbal apabila terjadi efek yang tidak diinginkan
dan hubungi dokter atau ahli medis.
9. Periksalah kesehatan anda secara
berkala untuk memastikan efek yang
diinginkan
dari penggunaan suatu produk herbal.
0 komentar:
Posting Komentar